Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi Dalam Program CSR

PT Mifa Bersaudara, Aceh Barat, menambahkan bulu lain di topi dengan penerimaan Corporate Social Responsibility (CSR) Indonesia 2019 dari majalah CSR Indonesia di sebuah fungsi di Denpasar, Bali, Selasa malam. Perusahaan tambang batubara menerima penghargaan sebagai pengakuan atas program pertanian hidroponik yang dilakukan di Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Penghargaan CSR lainnya diberikan pada PT Mifa Bersaudara Manajer CSR & Komunikasi Perusahaan Azizon Nurza sebagai manajer CSR & Komunikasi Perusahaan terbaik.

Mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam Program CSR - Kami juga optimis bahwa program CSR perusahaan pada akhirnya akan dilaksanakan secara optimal untuk memelihara dan memberdayakan masyarakat untuk menjadi makmur dan mandiri, Presiden Direktur PT Mifa Bersaudara Ricky Nelson, yang diwakili oleh CSR & Corporate Communication Manager Azizon Nurza dan Pengawas CSR & Hubungan Eksternal Tengku Kaddhafi, mengatakan pada Rabu malam.

Dia mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara acara karena telah memberikan mandat kepada perusahaan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam mengimplementasikan program CSR di kabupaten tersebut. Penghargaan tersebut mencerminkan komitmen dan keseriusan perusahaan pertambangan batubara untuk mengambil bagian dalam pelaksanaan program pembangunan pemerintah melalui program CSR, katanya.

Dengan menerapkan program-program dengan berbagai inovasi, kami berharap (perusahaan) akan berfungsi sebagai pusat studi kasus untuk program-program untuk mengembangkan masyarakat Aceh di masa depan, tambahnya.

Nilai tukar rupiah ditransaksikan antara bank-bank di Jakarta pada Rabu sore menguat, karena investor menunggu pengumuman kunci kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) AS. Mata uang Indonesia menguat enam poin, atau 0,04 persen, menjadi Rp14.022 per dolar AS, dari sebelumnya Rp14.028 per dolar AS.

Pasar sedang dalam mode menunggu dan melihat dan melihat ke depan untuk hasil pertemuan Federal Reserve di kemudian hari ketika para pembuat kebijakan diperkirakan akan memotong suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2008, kata Direktur Pelaksana PT Garuda Futures Ibrahim Assuaibi mencatat di sini pada hari Rabu.

Dengan perkiraan pasar Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, Assuaibi mencatat bahwa fokus utama adalah apakah Fed akan membiarkan pintu terbuka untuk pelonggaran kebijakan lebih lanjut dalam upaya melindungi ekonomi terbesar dunia dari memperlambat pertumbuhan global dan dampaknya konflik perdagangan.

********************************************

Di sisi domestik, pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh rapat Dewan Komisaris Lembaga Penjamin Simpanan yang memutuskan untuk memotong suku bunga simpanan rupiah di bank umum sebesar 25 basis poin (bps), yaitu 6,75 persen, dan di bank-bank pedesaan hingga 9,25 persen, sedangkan tingkat bunga terjamin dalam valuta asing di bank-bank komersial tetap di 2,25 persen.

Perubahan suku bunga penjaminan simpanan didasarkan pada beberapa faktor termasuk suku bunga perbankan yang dipantau pada tingkat yang stabil serta potensi penurunan, kondisi dan risiko likuiditas perbankan relatif terjaga dengan baik di tengah tren peningkatan pertumbuhan simpanan, dan stabilitas sistem keuangan domestik dipantau sesuai dengan berkurangnya volatilitas di pasar keuangan.

Rupiah dibuka pada Rp14.020 di pagi hari. Pada siang hari, rupiah berada di kisaran Rp14.009 per dolar AS hingga Rp14.028 per dolar AS.

Sementara itu, nilai tukar tengah Bank Indonesia pada hari Rabu menunjukkan bahwa rupiah menguat menjadi Rp14.026 per dolar AS dibandingkan dengan Rp14.034 per dolar AS pada hari sebelumnya.

Lembaga riset Nielsen menyatakan bahwa Indonesia adalah negara paling optimis ketiga di dunia pada kuartal kedua (Q2) 2019.

Indeks kepercayaan konsumen Indonesia relatif stabil pada 126 pp (poin persentase) pada kuartal kedua 2019. Konsumen Indonesia adalah yang paling optimis ketiga di dunia, didahului oleh India, (138 pp), dan Filipina (126 pp), Direktur Pelaksana Nielsen Indonesia Agus Nurudin menyatakan di sini pada hari Rabu.

Nurudin mencatat bahwa indeks dipengaruhi oleh tiga indikator dalam 12 bulan ke depan, termasuk persepsi konsumen tentang prospek pekerjaan.

Indeks turun menjadi 70 persen pada kuartal kedua, dari 72 persen pada periode sebelumnya tahun ini, yang relatif stabil, ia menjelaskan.

Selama periode yang sama, indeks persepsi konsumen atas keamanan finansial juga anjlok menjadi 80 persen, dari 83 persen.

Optimisme belanja, indikator terakhir, meningkat menjadi 61 persen dibandingkan dengan hanya 56 persen pada kuartal pertama 2019.

Dengan indeks stabil, ini menunjukkan bahwa masyarakat relatif tenang, terutama dalam hal stabilitas politik. Tingkat 'pengeluaran' meningkat, jadi aktivitasnya baik-baik saja, tegasnya.

Dia menunjuk konsumen di kawasan Asia-Pasifik juga tetap optimis, dengan Cina, India, dan Indonesia berfungsi sebagai pilar utama Indeks Keyakinan Global, sementara Jepang dan Korea melihat kepercayaan diri bergerak ke arah yang berlawanan.

Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi Dalam Program CSR