Investasi Di Indonesia Harus Memenuhi Berbagai Kriteria

Kementerian Koordinator Kelautan telah memfasilitasi pertemuan antara delegasi China dan Indonesia di Jakarta pada hari Jumat (14 Juni), selama Kunjungan Bisnis Indonesia dan Asosiasi Kontraktor Internasional China (Chinca). Kegiatan ini dihadiri oleh 31 pelaku bisnis, yang merupakan perwakilan dari Chinca, dan para pemimpin dari beberapa perusahaan di bidang energi, transportasi, dan pengembangan infrastruktur, manufaktur mesin, serta lembaga keuangan, yang sebagian besar berasal dari Beijing dan sekitarnya serta kelompok besar perusahaan Cina dan perusahaan negara.

Deputi Koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin mencatat dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu, bahwa Indonesia masih memprioritaskan Jawa. Pemerintah optimis mewujudkan pembangunan infrastruktur yang adil di semua wilayah. Jawa masih menyumbang sekitar 80 persen terhadap PDB kami (produk domestik bruto). Di Indonesia, kami menyadari perlunya kemajuan yang adil dalam pembangunan, sehingga upaya kami saat ini diarahkan untuk mendorong pembangunan di daerah di luar Jawa, katanya.

Investasi Di Indonesia Harus Memenuhi Berbagai Kriteria - Sejak 2017, pemerintah Indonesia, berdasarkan masukan dari perusahaan swasta dan BUMN, menyusun proposal yang kemudian dimasukkan ke dalam 30 proyek di empat koridor pengembangan, dengan nilai mencapai US $ 91,1 miliar.

Koridor Sumatra Utara berfokus pada hak ekonomi barat untuk memfasilitasi kerja sama ASEAN dan sekitarnya; koridor Kalimantan Utara memprioritaskan pengembangan energi dan mineral; Sulawesi Utara difokuskan pada pertumbuhan wilayah Pasifik di bidang parata dan industri; sementara Bali dipersiapkan untuk pusat inovasi regional ASEAN.

Deputi Ridwan juga menegaskan bahwa kerja sama ini saling menguntungkan dan semua negara yang akan berinvestasi di Indonesia harus memenuhi lima kriteria dan tiga sistem kerja sama Prinsip-prinsip Dasar Kerjasama GMF-BRI.

################################################

Saya ingin menekankan bahwa kita tidak hanya bekerja sama secara komersial dalam jangka pendek tetapi juga membuka ruang dalam jangka panjang. Di luar keempat koridor ini juga merupakan proyek non-koridor yang telah diprakarsai oleh para pelaku industri semata-mata untuk mencari dukungan kebijakan pemerintah, ia menunjukkan.

Perwakilan Ketua Chinca, Xin Xiuming menilai bahwa Indonesia telah menjadi saksi pembangunan ekonomi terkemuka, dan antusias untuk berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur di negara ini.

Kami mendorong antusiasme anggota kami untuk bergabung dalam pembangunan, dan sebagai organisasi kontraktor infrastruktur Tiongkok, kami juga ingin menjalin komunikasi yang baik dengan Indonesia. Kami percaya pada upaya dan dukungan kami dari berbagai pihak dan berharap bahwa kerja sama infrastruktur antara kedua negara akan berjalan dengan baik, katanya.

Sementara itu, duta besar Indonesia untuk Cina dan Mongolia mencatat bahwa hubungan bilateral akan semakin intensif jika para pelaku bisnis kedua negara akan mewujudkan program hubungan bilateral ini.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kerja sama dalam kerangka Koridor Ekonomi Komprehensif Regional (RCEC) dari Global Maritime Fulcrum - Belt and Road Initiative (GMF-BRI) antara Indonesia dan Cina dan untuk mengungkap peluang proyek investasi dalam infrastruktur, energi, dan pekerjaan umum melalui interaksi langsung antara pengusaha Indonesia dan Cina. Penghargaan bergengsi untuk usaha kecil dan menengah, SME 100 Awards, telah menetapkan 29 UKM Indonesia untuk dihormati sebagai bisnis yang berkembang pesat.

Penerbit grup dan pemimpin redaksi Majalah UKM William Ng mengatakan SME 100 mensurvei 2.000 bisnis kecil dan menengah terkemuka di Indonesia dari Februari hingga April 2019. Penamaan 29 UKM sebagai bisnis yang tumbuh cepat didasarkan pada evaluasi kriteria, seperti pendapatan dan pertumbuhan laba, bersama dengan prospek bisnis, investasi dalam pelatihan, dan upaya penelitian dan pengembangan, Ng mengatakan selama pengumuman Penghargaan 100 UKM di Jakarta pada hari Jumat.

Program ini dibuat, bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD), katanya.

Menurut Ng, keterlibatan UKM di Indonesia dapat membantu memastikan pertumbuhan ekonomi negara, mencatat bahwa UKM terus tumbuh, meskipun ekonomi global tidak dapat diprediksi dan tantangan pasar yang lebih keras.

Beberapa UKM yang disurvei oleh SME 100 mencatat pertumbuhan pendapatan 9,3 persen atau Rp55,1 miliar, dan peningkatan laba dari 23,5 persen menjadi Rp7,1 miliar pada 2018, didorong oleh konsumsi domestik. Meskipun perusahaan-perusahaan yang memenangkan penghargaan Fast Moving Companies mungkin tidak mewakili semua UKM, mereka menghilangkan mitos bahwa bisnis sulit bagi UKM di Indonesia, katanya.

Di antara perusahaan yang memenangkan penghargaan adalah penyedia chatbot Kata ai, franchisor Kebab Baba Rafi, layanan pernikahan dan liburan Weddingku group, platform finansial peer-to-peer Investree, penyedia dompet digital Payfazz, dan gaya hidup

Investasi Di Indonesia Harus Memenuhi Berbagai Kriteria