Target Pameran MICE Lebih Dari 2 Juta Pengunjung

Tingkat minat di antara orang Eropa dalam tur untuk pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE) cukup tinggi di Pameran Pertemuan Internasional (IMEX) 2019 yang diadakan baru-baru ini di Frankfurt Messe, Jerman. Wakil Konsul di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Frankfurt, Jerman, Dimas Wisudawan mengatakan kepada Antara London pada hari Senin (27 Mei) bahwa IMEX adalah salah satu pameran MICE bisnis-ke-bisnis terbesar di dunia.

Sementara itu, Wakil Asisten Pemasaran Kementerian Pariwisata untuk Wilayah Eropa Agustini Rahayu percaya partisipasi Indonesia dalam IMEX akan memperkuat posisinya sebagai tujuan untuk mengadakan pertemuan tingkat internasional di Asia Tenggara. Partisipasi Indonesia, di bawah koordinasi Kementerian Pariwisata, menghadirkan 16 perusahaan mitra Paviliun Indonesia yang bergerak di hotel, akomodasi, resor, pusat konvensi / tempat, dan sektor kerja sama manajemen destinasi dan stand peserta yang independen.

Target Pameran MICE Lebih Dari 2 Juta Pengunjung - Ini adalah bagian dari upaya untuk mencapai target dua juta pengunjung MICE ke Indonesia, katanya. Pameran IMEX adalah acara promosi global yang vital dalam industri MICE. Lebih dari 3.500 peserta pameran dari 160 negara menghadiri pameran 2019, dengan pengunjung luar negeri diperkirakan lebih dari 14.500. Beberapa peserta pameran dari Indonesia dan pembeli potensial dari berbagai negara bertemu pada jamuan makan malam jaringan.

Konsul Jenderal Indonesia Frankfurt Toferry Primanda Soetikno menyoroti perlunya industri MICE untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada permintaan MICE. Soetikno menunjukkan minat yang tinggi di antara pembeli dari Jerman dan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, dan Rusia, untuk paket MICE yang ditawarkan di paviliun Indonesia.

Paviliun Indonesia memamerkan merek kedaulatan Wonderful Indonesia dan kegiatannya selama pameran yang menampilkan penjual bertemu pembeli, presentasi kelompok, wawancara media dan sudut keramahan, serta makan malam jaringan yang diadakan di Frankfurt Maritime Hotel.

Kepala Kepolisian Provinsi Bali, Inspektur Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose telah memastikan bahwa Bali tetap aman bagi wisatawan domestik dan asing setelah kerusuhan mengenai sengketa hasil pemilihan presiden pada 22 Mei 2019. Negara tetangga kita juga telah mengeluarkan travel advisories atau peringatan perjalanan kepada Indonesia, ya, sesama tetangga negara-negara ASEAN, meskipun tidak ada gangguan terhadap warga mereka di sini, jadi Bali aman. Bali tetap aman sebagai tujuan turis, katanya di sini, Selasa.

Setelah upacara persiapan personil untuk mengamankan Lebaran 2019, atau perayaan pasca puasa, di Lapangan Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Golose mencatat bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan gubernur Bali, komandan militer Bali, kepala provinsi Bali kantor kejaksaan, dan lembaga lainnya berada di garis depan untuk menjaga keamanan dan ketertiban ketika wisatawan asing dan domestik mengunjungi Bali.

Saat ini, tidak ada ancaman di Pulau Dewata, kata kepala polisi provinsi Bali. Dalam upaya untuk menawarkan keamanan kepada wisatawan, kerja sama lintas-lembaga telah dibentuk untuk meningkatkan patroli, yang melibatkan personel keamanan berseragam dan tidak berseragam.

Pada kesempatan itu, Gubernur Bali I Wayan Koster juga mendukung tindakan tegas kepala polisi provinsi Bali terhadap mereka yang ingin mengganggu situasi keamanan Bali, khususnya mereka yang bermaksud untuk menghalangi keamanan dan kenyamanan wisatawan di Bali. Bertindak tegas, karena Bali adalah tujuan wisata dunia yang harus memastikan ketertiban, keamanan pasar global, dan kenyamanan bagi wisatawan, katanya.

Berbagai lokasi telah dijaga agar orang Bali memperoleh manfaat dari pariwisata di Bali secara tertib dan aman. Dia juga meminta orang Bali untuk mengambil bagian dalam upaya menjaga pariwisata di Bali. Pemeriksaan di lapangan menunjukkan bahwa Bali aman. Kepada negara-negara yang mengeluarkan peringatan kepada warganya tentang keamanan dalam perjalanan, terutama ke Bali, saya memastikan bahwa Bali tetap aman, Gubernur Bali I Wayan Koster menyatakan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyarankan kepada BPJS Kesehatan, asuransi kesehatan nasional Indonesia, untuk merampingkan manajemen dan sistem keuangannya untuk mengurangi defisit 2018 yang tercatat sebesar Rp9,1 triliun.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nasional (BPKP) telah merekomendasikan bahwa BPJS Kesehatan menerapkan rencana aksi untuk memotong defisit 9,1 triliun, yang memang di bawah kendali BPJS Kesehatan (Kesehatan), Mulyani mengatakan pada sidang dengan anggota Komisi IX dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di sini pada Senin malam.

Beberapa rekomendasi diajukan kepada BPJS Kesehatan untuk menurunkan defisit termasuk pencegahan penipuan, penagihan kredit bermasalah (NPL), dan menjalin kerjasama dengan pihak lain. Menteri juga mencari dukungan dari departemen kesehatan dalam meminimalkan defisit.

Target Pameran MICE Lebih Dari 2 Juta Pengunjung